Tuesday, May 10, 2011

Di Saat Daku Tua!!!

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang tua. Maklumilah diriku,
Bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayur di bajuku, disaat daku
tak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu, ingatlah
saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu
untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan
yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku, jangan
memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, daku harus mengulang
dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan
ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah
menyalahkanku, ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan
berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi,
janganlah menertawaiku, renungkanlah bagamana daku dengan
sabarnya menjawab setiap MENGAPA yang engka ajukan
di saat itu.

Disaat kedua kaki-ku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah
tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaikan
di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk
belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita, berikanlah sedikit
waktu padaku untuk mengingatnya, sebenarnya, topik pembicaraan
bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku
untuk mendengarkan-ku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih, maklumilah
diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau
mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini
temanilah daku hingga akhir jalan hidupku, berikanlah daku
cinta kasih dan kesabaranmu, daku akan merimanya dengan
senyuman penuh syukur, di dalam senyum ku ini, tertanam
kasihku yang tak terhingga padamu.....

Monday, February 22, 2010

4 Siswa Malang Tanjung Pinang


Terdengarnya suatu kota di kepulauan Riau belakangan ini membuat berbagai media lokal, baik elektronik maupun media cetak sibuk mencari pembenaran berita mengenai 4 orang siswa yang di drop out (DO) oleh sekolahnya, hanya dengan mengisi status account-nya di suatu jejaring sosial yang menyindir guru mereka. Hal ini membuat berbagai pihak termasuk penulis sendiri merasa simpati, khususnya terhadap siswa yang sudah di DO tersebut. Apalagi dengan susahnya ke empat siswa itu untuk mencari sekolah baru tempat mereka melanjutkan pendidikannya. Sungguh miris rasanya, karena berbagai sekolah dilingkungan mereka tidak ada yang mau menerima mereka untuk melanjutkan pendidikan dengan alasan takut mencoreng nama institusi sekolah tempat mereka diterima nanti atau dengan kata lain takut perbuatan yang sama akan terulang di tempat baru yang akan menerima mereka. Ada lagi alasan yang penulis lihat dan dengar dari media elektronik bahwa keempat orang siswa itu dikeluarkan sudah menurut prosedur dan tata tertib yang berlaku disekolah mereka. Apa secepat itu proses pengambilan keputusan yang ada di sekolah negeri tanpa mempertimbangkan nasib siswa yang akan di DO..mbok ya di beri sangsi atau semacam surat peringatan dulu sebelum men-DO siswa yang dalam tanda kutip KRITIS dalam menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan. Mungkin nanti dengan kritikan yang siswa lakukan tadi akan membuat guru yang di kritik atau di sindir tadi termotivasi melakukan apa yang dikritik siswa-nya tadi….Ya semoga ini semua menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang lain untuk lebih bijak lagi dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan di ambil, pertimbangkan dampak psikologi-nya juga jangan hanya kepuasan semata atau demi menjaga nama baik sekolah atau apalah nama-nya…..Tetap maju pendidikan anak bangsa, raih mimpimu wujudkan cita-cita-mu……