Monday, February 22, 2010

4 Siswa Malang Tanjung Pinang


Terdengarnya suatu kota di kepulauan Riau belakangan ini membuat berbagai media lokal, baik elektronik maupun media cetak sibuk mencari pembenaran berita mengenai 4 orang siswa yang di drop out (DO) oleh sekolahnya, hanya dengan mengisi status account-nya di suatu jejaring sosial yang menyindir guru mereka. Hal ini membuat berbagai pihak termasuk penulis sendiri merasa simpati, khususnya terhadap siswa yang sudah di DO tersebut. Apalagi dengan susahnya ke empat siswa itu untuk mencari sekolah baru tempat mereka melanjutkan pendidikannya. Sungguh miris rasanya, karena berbagai sekolah dilingkungan mereka tidak ada yang mau menerima mereka untuk melanjutkan pendidikan dengan alasan takut mencoreng nama institusi sekolah tempat mereka diterima nanti atau dengan kata lain takut perbuatan yang sama akan terulang di tempat baru yang akan menerima mereka. Ada lagi alasan yang penulis lihat dan dengar dari media elektronik bahwa keempat orang siswa itu dikeluarkan sudah menurut prosedur dan tata tertib yang berlaku disekolah mereka. Apa secepat itu proses pengambilan keputusan yang ada di sekolah negeri tanpa mempertimbangkan nasib siswa yang akan di DO..mbok ya di beri sangsi atau semacam surat peringatan dulu sebelum men-DO siswa yang dalam tanda kutip KRITIS dalam menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan. Mungkin nanti dengan kritikan yang siswa lakukan tadi akan membuat guru yang di kritik atau di sindir tadi termotivasi melakukan apa yang dikritik siswa-nya tadi….Ya semoga ini semua menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang lain untuk lebih bijak lagi dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan di ambil, pertimbangkan dampak psikologi-nya juga jangan hanya kepuasan semata atau demi menjaga nama baik sekolah atau apalah nama-nya…..Tetap maju pendidikan anak bangsa, raih mimpimu wujudkan cita-cita-mu……

No comments:

Post a Comment